Saturday, January 4, 2014

Menziarahi "Bukan Bunuh Diri"







Kita kutip sebuah para di bawah ini dengan harapan khalayak, khususnya mereka yang meminati teater meneliti tulisan Mas Rynna Wati Ahmad ini.

Sumber: GEMA Online® Journal of Language Studies 223 Volume 13(3), September 2013 ISSN: 1675-8021

Finding God In Dinsman’s It Is Not A Suicide:
An Islamic Metaphysical Approach
Mas Rynna Wati Ahmad
masrynna@ukm.my
School of Malay Language, Literature and Culture
Universiti Kebangsaan Malaysia

Studies on both existentialism and religion have rarely been carried out and discussed in the field of criticism and other convergent areas, where the essence of human intelligence and omnipotence of the Divine are critically discussed. The lack of discussion in the field of criticisms has led to the rejection of experimental plays and Theatre of the Absurd in Malaysia. However, this paper shows that absurd techniques have revealed another side of reality that many people may not realize or wish to see. Therefore, it can be strongly suggested here that Dinsmans play that was once labelled as devoid of purpose and atheistic during the period of Experimental Theatre to be carefully re-considered.


2.0 Untuk mereka yang pernah melihat dan menilai teater absurd “Bukan Bunuh Diri” itu sebagai karya murtad atau pun sebuah karya yang cenderung ke arah murtad, eloklah teliti tulisan Mas Rynna ini.  Kita perlukan ‘pembaharuan’ termasuk dalam bidang pemikiran seni.  Kita juga perlukan keberanian baru dalam melihat isu-isu agama agar kefahaman Islam seperti isu-isu nama ‘Allah yang ekslusif’ atau pun ‘bughah’ itu tidak dipermain-mainkan oleh orang-orang politik atau para balaci mereka yang cenderung mahu menjana keuntungan politik.  Apakah hal-hal seperti ini berlaku dan berleluasa dalam masyarakat kerana sebagai rakyat kita rata-rata telah lama dibekukan dan membeku oleh para cukong kuasa?




No comments: