Monday, July 28, 2014

"Saya Lahir di Bantaran Sungai"







Ini adalah petikan berita (maya), Kompas.Com



Bagiku ini semacam AMANAT, ‘amanat’ seorang Presiden baru.  Bilakah kita, rakyat Malaysia akan mendapat Perdana Menteri yang bukan bangsawan.  Jika dapat PM yang rumahnya pernah digusur seperti di Kampong Chubadak, lagi bagus.


Jokowi: Saya Lahir di Bantaran Sungai, Pernah Merasakan Tak Enaknya Hidup Susah
Sabtu, 26 Juli 2014 | 19:44 WIB


Menurut Jokowi lagi:

Belasan tahun sudah demokrasi di Indonesia hanya diisi oleh wacana dan retorika tanpa aksi yang nyata. Oleh sebab itu, yang diperlukan saat ini adalah pemimpin yang berkomitmen dalam pelaksanaan program-program tersebut.

Ketegasan bagi pejabat publik bukan diukur oleh gesture, postur tubuh, atau wajah, melainkan keputusan yang diambil, apalagi keputusan yang menuai risiko bagi jabatannya.

"Kita tidak ingin banyak retorika, wacana. Kita ingin konkret, real. Itu yang akan menjadi pembeda kami," lanjut Jokowi.




No comments: