Ini adalah
petikan berita (maya), Kompas.Com
Bagiku ini semacam
AMANAT, ‘amanat’ seorang Presiden baru.
Bilakah kita, rakyat Malaysia akan mendapat Perdana Menteri yang bukan
bangsawan. Jika dapat PM yang rumahnya
pernah digusur seperti di Kampong Chubadak, lagi bagus.
Jokowi: Saya
Lahir di Bantaran Sungai, Pernah Merasakan Tak Enaknya Hidup Susah
Sabtu, 26 Juli 2014 | 19:44 WIB
Menurut
Jokowi lagi:
Belasan
tahun sudah demokrasi di Indonesia hanya diisi oleh wacana dan retorika tanpa
aksi yang nyata. Oleh sebab itu, yang diperlukan saat ini adalah pemimpin yang
berkomitmen dalam pelaksanaan program-program tersebut.
Ketegasan
bagi pejabat publik bukan diukur oleh gesture, postur tubuh, atau wajah,
melainkan keputusan yang diambil, apalagi keputusan yang menuai risiko bagi
jabatannya.
"Kita
tidak ingin banyak retorika, wacana. Kita ingin konkret, real. Itu yang
akan menjadi pembeda kami," lanjut Jokowi.
No comments:
Post a Comment