Saturday, April 2, 2011

"Atuk, kenapakah atuk tayang video lucah?"

“Civil society, another pillar of integrity, gains its legitimacy from promoting the public interest. The sex video is a matter of grave public interest. In the 1998 sodomy case, children were asking parents: what is sodomy? Today I am told, some young people are asking, “Why are grandfathers involved in the screening of sex videos??”

What message are we sending to our young? That it is all right to use sex to get rid of your opponents?? Civil society, particularly, women's groups, religious entities, parents, etc must stop this rot.

When the state uses sex as a weapon to destroy political opposition, political leaders will not be remembered as statesmen but as practitioners of gutter politics.

JOSIE M FERNANDEZ dalam Malaysiakini  Sex and the decay of the M'sian state”
Mar 31, 11 12:39pm
JOSIE M FERNANDEZ has taken up the cudgels for women, children, farmers, the environment, free press and against corruption.

________________________________


Dalam petikan di atas terdapat satu dua soalan yang cukup menarik:

Dalam kes liwat tahun 1998, anak-anak kita bertanya:

“Wahai mak dan ayah yang tercinta,  apakah itu liwat?”

Dalam kes video lucah 2011 ini, anak-anak kita bertanya lagi:

“Atuk, apasal atuk dok tayang video lucah??”  

ii.

Kita kagum dengan para penulis seperti Josie yang masih mampu menulis dengan kepala yang cukup dingin walaupun jiwanya entah bagaimana...

Cikgu Azmi, sdr Lutfi, Dinsman, Hasni, Rozan, Faisal, Razali...

Berapa lama lagikah kita berhujah, hujah, dan berhujah itu dan ini dengan memetik Akta itu dan ini, klausa itu dan ini, undang-undang itu dan ini?

Apakah semua ini masih lagi ada maknanya?

Untuk apa kita mulakan khutbah Jumaat itu dengan “It tak qulAllah...” Takutlah akan Allah”?  Apakah semua ini masih ada maknanya lagi?

Adakah sesiapa yang boleh tolong ― jelaskan?

 

No comments: