SHUKRI ABDULLAH
Narasi Narapidana
Kami menyaksikan keraguan dan
kebimbangan singgah di laman rumah
deru jentolak dibarengi guntur suara luka
mengoyak ketenangan yang telah lama tercipta.
Derap sepatu pembangunan sudah lama
berperanggu di aspal kemajuan
dan kami yang dianggap petualang
diusir dihalau ibarat anjing-anjing jalanan.
Kosmopolitan ini terlalu banyak merembaskan air mata
derita sudah berkapuk menanah pada luka yang sudah
acapkali meninggalkan parutnya – malah kami hampir
terlupa bagaimana sebenarnya rupa bentuk bahagia !
Tiada apa sebenarnya yang lebih sengsara dari merempat
dan menagih simpati di bumi sendiri angkara rakus kuasa
kemewahan telah melanggar batas sempadan
keserakahan memusnahkan empangan kemanusiaan.
Kamilah narapidana
– dihumban ke penjara kapitalisme
terhimpit di tengah agam kekuasaannya.
Kuala Lumpur
No comments:
Post a Comment