Sudut Pandang Herry Nurdi
Oblomovisme
Ciri sederhana para Oblomov: tak peduli baik dan benar, yang penting kenyang dan senang. Tak kenal baik dan benar, yang penting puas dan bebas. Apakah kita termasuk Oblomov? Termasuk, jika kita tak mampu melawan kemalasan sendiri, lumpuh memerangi kebodohan pribadi, dan gagal mengekang nafsu diri.
Oblomovisme
by: herry Wednesday, January 4th, 2012
Ada seorang sastrawan Rusia, namanya Ivan Alexandrovich Goncharov. Dia pernah menulis sebuah novel yang sangat kuat, judulnya Oblomov, penulisan dalam bahasa Rusia huruf Cyrillic-nya seperti ini Обломов. Novelnya sangat kuat, yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1859, dan difilmkan pada tahun 1982 bergenre drama komedi.
Yang mau nonton filmnya secara online, silakan layari url ini: http://www.iwannawatch.net/2011/04/oblomov-1980/ Sementara bagi teman-teman yang
mau download naskahnya in English, bisa mengunduhnya pada link di bawah ini: http://www.manybooks.net/titles/goncharoother09oblomov.html
Goncharov
Entahlah, saya tidak tahu, kenapa ada banyak penulis Rusia yang sangat kuat dan hebat. Boris Pasternak, Leo Tolstoy, Nicolai Gogol, Aleksandr Solzhenitzyn, Anton Chekov, Pushkin, Dostoyevsky, dan tentu Goncharov salah satunya.
Dalam film, Oblomov dikategorikan sebagai film dengan genre drama komedi, tapi dalam novel sebenarnya agak sedikit complicated menggolongkan jenis apa novel ini, tapi kalau berdasarkan rasa, novel ini menyindir kehidupan kita, dengan tokoh satirenya, Oblomov.
Oblomov tidak saja nama, namun lama-lama dengan popularitas novel ini, Oblomov juga menjadi kata sifat, menjadi labeling, menjadi sematan, sebutan untuk seseorang yang mirip atau memiliki sebagian sifat dari Oblomov. Maka Oblomov menjadi Oblomovisme!
Mari saya ceritakan sedikit tentang sifat Oblomov: seseorang yang seolah tak memiliki kewajiban, apapun! Tidak kewajiban, sosial. Tidak kewajiban, politik. Apalagi kewajiban, agama. Tidak ada!
Jika Oblomov melakukan sesuatu, dia hanya melakukannya. Tanpa alasan, tanpa pemikiran. Paling jauh, dia melakukan sesuatu untuk menggugurkan sesuatu yang seolah-olah menjadi kewajibannya.
Di dalam kehidupannya, tidak ada dan tidak memiliki kosakata ”harus”. Semua yang diputuskannya dangkal, tidak berurat, tidak berakar. Melakukan, hanya untuk melakukan. Semuanya diukur secara instant, apakah secara materi cepat memberi keuntungan, ketenangan, kesenangan.
Oblomov, Penguin Edition
Lama-lama sifat ini tidak menjadi milik seseorang, tapi menjadi milik semua orang. Seorang guru, berhenti mengajar. Seorang penulis, berhenti menulis. Seorang seniman, berhenti berkarya. Seorang prajurit, berhenti membela negaranya. Semua terpaku dalam kediaman. Semua terpaku pada tempat tidurnya, dalam zona nyamannya, diam, tak melakukan apapun.
Mereka hanya membicarakan pemikiran dan ide-ide luhur. Tidak melakukan sesuatu, hanya berhenti dalam perbincangan. Kewajiban moral dan budi pekerti hanya menjadi bahan obrolan. Tanggungjawab sosial dan perjuangan, hanya beredar di meja makan tempat mereka saling berdebat.
Sementara dalam kehidupan nyata, mereka adalah manusia-manusia yang mudah menyerah. Terbelenggu oleh kemalasan pribadi. Mereka hanya bermimpi tentang idealisme kehidupan, tanpa pernah beranjak dari peraduan untuk mewujudkannya dalam kehidupan.
Mereka berjuang dengan keras, dan bekerja dengan tulus hanya untuk diam dan rehat. Mereka menjadi seperti apa yang selama ini mereka caci, tanpa mereka sadari, atau dengan sadar menjadi. Mereka pandai berdalih untuk tidak berbuat, dan gagal bahkan tak mau menemukan alasan untuk melakukan. Mereka hanya peduli dengan istirahat yang tanpa gangguan, bahkan oleh pikiran mereka sendiri.
Saya kagum, dan merasa sangat terkesima dengan karakter dan watak-watak yang dibangun oleh Goncharov. Canggih! Tapi selain itu, saya juga menjadi ingat Indonesia. Ada sebagian dari karakter dan watak Oblomov yang ada pada orang-orang, para pemimpin, rakyat, juga aktivis, bahkan para pejuang.
Kalimat Oblomov muncul sebagai kata sifat di ranah public untuk pertama kali dalam pidato politik Lenin pada tahun 1922. Lenin berapi-api dalam kemarahan, mengutuk dan mengecam mengapa orang-orang dengan mental Oblomov masih tersisa dan berhasil selamat dipersembunyiannya, bahkan setelah Rusia melakukan revolusi berkali-kali. “Россия сделала три революции, и до сих пор Обломовы остались … и он должен бытьвымыты, очищены, потрепал, и пороли в течение длительного времени, прежде чемлюбые чувства появятся.”
Lenin, "Kita harus menghapus Oblomov!"
Cara bacanya seperti berikut: Rossiya sdelala tri revolyutsii, i do sikh porOblomovy ostalisʹ … i on dolzhen bytʹ vymyty, ochishcheny, potrepal , i poroli v techenie dlitelʹnogo vremeni , prezhde chem lyubye chuvstva poyavyat•sya.
Jangan kaget, saya tak bisa bahasa Cyrillic. Saya hanya menerjemahnya dari Google. Kira-kira terjemahan dalam bahasa Inggrisnya begini, “Russia has made three revolutions, and still the Oblomovs have remained… and he must be washed, cleaned, pulled about, and flogged for a long time before any kind of sense will emerge.”
Secara umum dan sederhana, kita juga telah melewati masa perubahan besar sebanyak tiga kali, meski banyak yang akan tidak setuju jika ketiganya dikategorikan revolusi. Tiga perubahan besar itu adalah tahun 1945, perjuangan kemerdekaan, lalu tahun 1966 pasca gejolak yang terjadi pada tahun 1965, dan juga sekarang, 10 tahun setelah melalui 1998 yang kita sebut reformasi.
Tapi nampaknya kaum Oblomov menjadi semakin banyak, subur dan perkembang-biakannya maksimal. Budi pekerti hanya menjadi bahan obrolan. Tanggung jawab sosial hanya menjadi perdebatan di koran, radio, televise dan mimbar-mimbar seminar. Oblomivsime seolah menjadi gejala, dan ini yang harus dilawan!
Memang, perkembangan orang-orang seperti Oblomov jauh lebih cepat, karena situasi dan environment yang ada sangat mendukung. Cirinya sangat sederhana: kalah oleh kemalasan sendiri, tunduk pada kebodohan sendiri, bahkan bukan sekadar bodoh, tapi kebodohan rangkap atau kuadrat, dan dalam bahasa Arab ada kosakata yang tepat, jahilun murakkab. Yang terakhir, menyerah pada nafsu serakah sendiri.
Ciri sederhana para Oblomov: tak peduli baik dan benar, yang penting kenyang dan senang. Tak kenal baik dan benar, yang penting puas dan bebas.
Sementara untuk menjadi orang-orang kebalikan dari Oblomov, atau para intelektual yang lahir dan bergerak mengubah masa depan manusia, situasinya sungguh berat. Pertama, karena sistem yang busuk dan sudah dipenuhi oleh para Oblomov. Kedua, mengalahkan kemalasan itu sungguh perjuangan yang tidak ringan. Ketiga, kebodohan dan nafsu selalu mengintai di balik tirai.
Ciri sederhana para intelektual: berusaha terus menerus mengenali kebaikan dan kebenaran. Bekerja terus menerus tegakkan kebaikan dan kebenaran.
Oblomov Edisi Baru
Apakah seorang presiden, bisa seorang Oblomov? Tentu mungkin, jika dia memimpin tapi tanpa melayani rakyat! Apakah seorang wapres bisa seorang Oblomov? Kenapa tidak, meski bertitle tinggi, jika dia mau dan dikendalikan selain oleh kebaikan dan kebenaran. Apakah seorang menteri bisa seorang Oblomov? Sangat mungkin, jika dia ternyata tak mengubah kualitas hidup rakyatnya! Apakah seorang wakil rakyat bisa seorang pandir? Sangat bisa, meski dia bergelar sarjana!
Meski tinggi pangkatmu, tinggi gelarmu, tinggi ilmumu. Tapi jika kau biarkan kezaliman melenggang di depan matamu tanpa perlawanan dan tanpa sedikit pun menentangan, maka sangat rendah derajatmu!
Jika tinggi pangkatmu, jika tinggi gelarmu, jika tinggi ilmumu. Tapi jika tak bekerja untuk masa depan yang lebih baik bagi umat manusia dan kehidupan, maka sangat rendah posisimu!
Apakah kita termasuk Oblomov? Termasuk, jika kita tak mampu melawan kemalasan sendiri, lumpuh memerangi kebodohan pribadi, dan gagal mengekang nafsu diri. Maka jangan jadi yang seperti itu. Sebab, kita bukan Oblomov jenis baru, dengan remote TV ditangan dan hanya sibuk facebook dan twitteran. Kita adalah orang-orang yang suka membuat dan memimpin perubahan, tidak hanya di dunia maya, tapi juga di dunia nyata.
2.
Dari fbnya Kassim Muhamad saya temui ini:
Herry Nurdi Rossem Sem
Tahun lalu di pesta buku dekat KL saya berdiskusi dengan pak shukur (harakah), guru semua penulis aktivis di malaysia, dan juga berdiskusi pula dengan pak dinsman (guru seniman teater malaysia) dan pak kassim muhamad (penggerak penulis kritis) di gunung jerai dalam sebuah bengkel penulisan kritis. Dan kami berbincang ttg penulis-penulis rusia yg haibat-haibat itu. Goncharov salah seorang dr mereka, dengan oblomov sebagai salah satu karya kuatnya.
Dengan segala rendah hati menjemput ust rossem utk membacanya: http://penerang.com/2012/01/04/oblomovisme/
No comments:
Post a Comment