Dalam kata penghantar bertarikh Djuli 1967 yang berbunyi “ SEDANG DIKASIH SEDANG DISAJANG” untuk buku “Analisa tentang beberapa masalah hidup manusia” oleh Prof. ZulkifLee Muhammad, (Pustaka H. Abdullah B. M. Noordin Arrawi, 1968), Ketua Dewan Pimpinan Universitas Islam Sumatera Utara, H. Bahrum Djamil SH telah menurunkan dua buah pantun empat kerat. Saya ingin memetik pantun-pantun tersebut khusus untuk HMS Abu Bakar, seorang teman Paksi dan Teras:
sedang ditating sedang ditajang
rumpun delima berputik pauh
sedang dikasih sedang disajang
andapun pergi berjalan jauh
kalau dulang, dulanglah puan
pidjak pidjak sibatang padi
kalau pulang, pulanglah tuan
ingatlah ingat kami di sini
Dalam buku yang sama, Dato’ Asri bin Haji Muda yang menulis “Zul yang saya kenal dari dekat” memetik beberapa ungkapan penuh bersemangat ZulkifLee Muhammad. Berikut ungkapan-ungkapan tersebut untuk renungan kita:
“Tambahlah ilmumu sentiasa supaya alam fikiran menjadi luas, sebab manusia tidak sanggup berbuat lebih daripada apa yang dia fikirkan.”
“Kita disuruh datang kedunia oleh Tuhan untuk bertugas. Sebab itu marilah kita gunakan umur kita yang singkat untuk mengabdi kepada tugas yang telah digariskan oleh Tuhan itu.”
“Kita diberi Tuhan umur yang sangat terbatas, kalau tidak kita penuhi dengan amal bakti manalah peluang kita hendak beribadat kapada Allah!”
“Kalau kita sanggup berhutang bergadai untuk keperluan anak isteri yang kita sayangi kenapa kita tidak sanggup berhutang untuk perjuangan yang kita chintai.”
Sebagai penutupnya, Dato’ Asri menulis:
“Bagi Zul seluruh hidup ini hanyalah pengabdian kepada Agama Allah. Untuk itu dia hidup dan untuk itu dia mati dan dengan itu dia dibangkitkan – Insha Allah – dihari kemudian.”
Insyallah...Al Fathihah... Amin.