Pak Menteri: Bersilatlah, janganlah kamu berhenti bersilat.
Mosque not a place to express anger: Jamil Khir
2011-05-06 18:32
SEPANG, May 6 (Bernama) -- A mosque is no place for a politically motivated gathering, Minister in the Prime Minister's Department Datuk Seri Jamil Khir Baharom said today.
Muslims above all people should know the rules and ethics that must be observed in a mosque, he added when asked to comment on a report that a huge crowd would gather at the National Mosque in Kuala Lumpur today to express anger on several issues.
"Whatever the gathering, it should not smack of politics if it is to be in a mosque. Whatever the gathering is called, it is political if the intention is that," he told reporters here.
According to the report, the gathering would urge Jawi, the Federal Territory Islamic Department, to take immediate action against businessman Datuk Shazryl Eskay Abdullah.
The report did not say why the action should be taken, but Shazryl had taken a "sumpah laknat" (oath that can turn into a curse) in a mosque in Sentul, swearing that the man featured in a sex video was opposition leader Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Jamil Khir said that an investigation must precede any action against anyone accused of any wrong doing, and this was the job of the police and not Jawi.
In any case, the sanctity of the mosque must be observed, he said, adding that the house of worship should not be used for politics or to defend any individual.
MySinchew 2011.05.06
______________________________________
Kita perturunan apa yang disebut oleh orang kuat gomen yang menjaga agama Islam ini. Kita serahkan kepada kebijakan tuan-puan untuk merenung jawaban dan isu-isu yang dibangkitkannya.
Kepada para penyokong kental Umno, lihatlah telatah para pemimpin kita. Lihatlah buah silatnya dalam segala hal ― termasuk agamamu dan juga agamaku.
Kenyataan Satu:
A mosque is no place for a politically motivated gathering
(Terjemahan bebasnya: Masjid itu bukanlah tempat himpunan bermotifkan politik)
Bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Saiful dan Datuk Eskay. Agaknya itu adalah dakwah untuk meningkatkan lagi syiar Islam.
Si...
Kenyataan Kedua:
Muslims above all people should know the rules and ethics that must be observed in a mosque,
(Terjemahan bebasnya: Kaum Muslimin sayugianya jauh lebih arif daripada orang-orang lain tentang peraturan dan etika yang mesti dipatuhi berhubung peranan masjid)
Ya, macam yang amat diketahui oleh Sang Pemerintah kita dalam segala urusan mengurus agama Islam.
Kenyataan Ketiga:
Jamil Khir said that an investigation must precede any action against anyone accused of any wrong doing, and this was the job of the police and not Jawi.
(Terjemahan bebasnya: Setiap tindakan berhubung dakwaan kesalahan seseorang itu mestilah didahului oleh siasatan, dan ini adalah tugasnya polis bukannya JAWI).
Kita teringat nyanyian popular yang selalu didendangkan anak-anak sekolah ― “Bangau, oh bangau.” Elok juga kalau dibuang saja akta-akta yang ada itu. Buat menyemakkan almari saja.
ii.
Kalaulah pemberita ini berasa pelik, sehingga bertanya apakah bentuk tindakan yang perlu diambil terhadap salah seorang ahlinya pasukan Datuk ‘T’ yang bersumpah laknat di dalam masjid di Sentul itu, kita tidaklah terlalu terkejut kerana boleh jadi sang pemberitanya tidak begitu faham atau pura-pura tidak memahami isi kandungan memorandum itu. Untuk makluman, memorandum itu telah diedarkan kepada para pemberita dalam perhimpunan aman membantah politik kotor-jijik-tidak-bermaruah yang diamalkan oleh Sang Pemerintah selama ini itu.
Ya, kita boleh faham jika sang pemberitanya tidak dapat memahami tentang empat orang saksi dan hukum rotan sebanyak 80 kali itu.
Namun jika seorang pakar bidang yang menjaga agama juga tidak nampak persoalannya, tuan-puan boleh fikir sendirilah.
(According to the report, the gathering would urge Jawi, the Federal Territory Islamic Department, to take immediate action against businessman Datuk Shazryl Eskay Abdullah.
The report did not say why the action should be taken, but Shazryl had taken a "sumpah laknat" (oath that can turn into a curse) in a mosque in Sentul, swearing that the man featured in a sex video was opposition leader Datuk Seri Anwar Ibrahim.)
iii.
Seruan kita di sini ialah “Wahai Pak Menteri, bersilatlah ― jangan kamu berhenti berkuntau.” Dan rakyat pasti melihat, melihat dan terus melihat buah dan jurus silat-kuntau Pak-Pak Menteri kita dalam segala hal termasuk agama Islam.
Kita yang melihat apa yang telah dilakukan terhadap agama Islam akan terus menjelaskan dan memahamkan rakyat jelata.
Dan doa kita siang dan malam ialah agar rakyat jelata, lebih-lebih lagi para penyokong kental Umno itu cepat-cepat faham segala gelagat dan tindakan Umno dan Pak-Pak Menterinya.
No comments:
Post a Comment