Saturday, May 12, 2012

Membuktikan hakikat


Parabel 428


Dalam novelnya “The Decay of the Angel”,  Yukio Mishima (halaman 118-119) menceritakan parabel tikus yang membunuh diri untuk membuktikan yang ia seekor kucing.  Ya, sang tikus membunuh diri untuk membukti suatu ‘hakikat’.

Sebenarnya 428 juga adalah hari bunuh diri yang cukup bersejarah di Malaysia.  Kisah nyata bagaimana Singa Tua yang sakit-sakitan, kurap-kurapan, melarat dan amat laih sekali mahu membuktikan bahawa ia adalah Raja Rimba yang maha perkasa.  Untuk membuktikan kemahaperkasaanya itu, dibunuh segala hewan yang berhimpun di Dataran Merdeka.  Tak ada lagi bersisa; semuanya dibunuh licin oleh Sang Singa Tua yang sakit-sakitan itu.

“Kau belum cukup gagah!”  teriak seekor sang kencil yang berjaya menyelamatkan diri dari pembunuhan massal dengan bersembunyi di dalam tas tangan importnya Bik Mama.

“Kenapa?  Ayuh!  Katakan kenapakah aku tidak gagah?”  pekik Singa Tua yang sakit-sakitan itu.  Darahnya mendidih-didih.

“Siapa saja tidak cukup gagah sekiranya dia tidak mampu MENAWAN Sungai Gombak.”  hujah Sang Kancil.

“Apakah maksudmu?” 

“Kau hentikan aliran Sungai Gombak.”  jelas sang kancil.

“Biar kuhentikannya sekarang!!” pekik Sang Singa Tua lagi.

“Bukan sekarang.  Tuanku tunggu pabila Lembah Kelang dilanda banjir.”

Kata yang empunya ceritera, sehingga ke saat ini,  Sang Singa Tua itu tak lagi kelihatan di sekitar Dataran Merdeka.


No comments: