"Tuan, sajak saya sudah siap. Bila kita boleh jumpa?" Begitulah pesanan ringkasnya Sani Sudin. Pesanan yang tidak lengkap jika tidak ada 'tuannya'. Maka kita pun bertemu malam tadi bersama Pyan Habib.
Teman-teman seniman, budayawan dan penulis yang belum mengirimkan karya masing-masing, silalah kirimkan kepada Pyan Habib secepat mungkin.
Ini yang bakal dibaca oleh Sani Sudin pada awal Muharram nanti, insyallah..
Sebabnya...
Melayuku
pupus...
dimanah bangsanya
yang gelojoh rakus
di mimbar peradaban
yang asyik lunak menyonsang
Dari bibir ke bibir
menyumpit jarum-jarum
meracun sang pemimpin
yang bakal mengusang
Hati terbelah-bagi
mengulat-ngulit
mengdingdong-dingdong
memicit melecet
di pintu kehidupan
mengasak supaya akur
Kerumpunannya...
ditebas libas
dalam senyum ketawa
di mana di dalamnya keruntuhan
sedang mula berlangsung
pahat memahat
dari setiap penjuru
menusuk-nusuk
di antara tumpul dan tajamnya
dan
Kalimah yang SATU
bercambah beribu
bersama alasan
yang dikukus
oleh api kemunafikan!
Eses
2010
No comments:
Post a Comment